Percuma
Jatuh, jatuh, dan jatuh lagi
Air mata ini jatub lagi
Air mata kesedihan yang jatuh
Bukan kebahagiaan
Aku menangis lagi teman
Menangis karena
Orang yang ku suka tak sendirian lagi
Menangis bukan karena ia bahagia
Menagis ku saat melihatnya bersama kekasih barunya
Aku tak kuat Tuhan
Dada ini sesak sekali
Tak bisa bernafas
Seperti ditusuk duri tajam
Penantianku sia sia
Penantianku tak ada gunanya
Penantianku percuma
Terbuang begitu saja
Bukan Aku
Hari yang ku tunggu telah tiba
Hari yang ku nanti telah dating
Hari, dimana kau punya pasangan baru
Aku senang karna kau bahagia
Namun aku juga sedih
Karena orang yang bersamamu bukanlah aku
Tak kuat
Hati ini tak kuat
Saat mataku melihatmu bersamanya
Apakah ku karus menangis di depanmu ?
Agar kau tau isi hatiku
Sakit, sesak sekali dada ini
Andai kau tahu
Aku di sini lemah
Lemah karena memikirkanmu
Lemah karena kau kembali sakiti aku
Lelah
Lelah karena hati ini terus kau permainkan
Oh Tuhan
Sakit,,,
Perih,,,
Menangis,,,
Hanya itu rasa yang kurasakan
Aku sudah kenyang dengan semua itu
Bahagiaku tak selamanya
Setelah bahagia menangislah yang ku rasa
Perih yang tergoreskan
Dan sakit yang selalu kau berikan
Oh Tuhan…
Kapan kau mengijinkan aku tuk memilikinya ?
Walau sedetik saja
Jika hari ini adalah hidupku yang terakhir
Aku hanya ingin meminta
Permintaan sederhana
Jadikanlah dia milikku
Walau itu di detik terakhirku
Menghembuskan nafas di dunia ini
Isi Hati
Sayatan demi sayatan kau berikan
Mungkin tinggal setengah saja
Semua sakit hati ini
Ku tuangkan dalam puisi ini
Isi hati ini
Ku lukiskan dalam tuangan kata kata ini
Dalam doaku,,,
Tuhan,
Kenapa hamba-Mu ini tak bisa
Tak bisa dan tak mampu
Untuk melupakan dan membencinya
Jika dia memang kan kekasih sejatiku
Kapan hal itu kan terjadi ?
Namun jika hal itu tak kau ijinkan
Bantulah aku tuk melupakan
Aku juga ingin bahagia
Bahagia karena bisa melupakanya
Dan menemukan sebuah cerita cinta yang baru
Dengan orang yang lebih mampu
Lebih mampu menyayangiku
Jatuh, jatuh, dan jatuh lagi
Air mata ini jatub lagi
Air mata kesedihan yang jatuh
Bukan kebahagiaan
Aku menangis lagi teman
Menangis karena
Orang yang ku suka tak sendirian lagi
Menangis bukan karena ia bahagia
Menagis ku saat melihatnya bersama kekasih barunya
Aku tak kuat Tuhan
Dada ini sesak sekali
Tak bisa bernafas
Seperti ditusuk duri tajam
Penantianku sia sia
Penantianku tak ada gunanya
Penantianku percuma
Terbuang begitu saja
Bukan Aku
Hari yang ku tunggu telah tiba
Hari yang ku nanti telah dating
Hari, dimana kau punya pasangan baru
Aku senang karna kau bahagia
Namun aku juga sedih
Karena orang yang bersamamu bukanlah aku
Tak kuat
Hati ini tak kuat
Saat mataku melihatmu bersamanya
Apakah ku karus menangis di depanmu ?
Agar kau tau isi hatiku
Sakit, sesak sekali dada ini
Andai kau tahu
Aku di sini lemah
Lemah karena memikirkanmu
Lemah karena kau kembali sakiti aku
Lelah
Lelah karena hati ini terus kau permainkan
Oh Tuhan
Sakit,,,
Perih,,,
Menangis,,,
Hanya itu rasa yang kurasakan
Aku sudah kenyang dengan semua itu
Bahagiaku tak selamanya
Setelah bahagia menangislah yang ku rasa
Perih yang tergoreskan
Dan sakit yang selalu kau berikan
Oh Tuhan…
Kapan kau mengijinkan aku tuk memilikinya ?
Walau sedetik saja
Jika hari ini adalah hidupku yang terakhir
Aku hanya ingin meminta
Permintaan sederhana
Jadikanlah dia milikku
Walau itu di detik terakhirku
Menghembuskan nafas di dunia ini
Isi Hati
Sayatan demi sayatan kau berikan
Mungkin tinggal setengah saja
Semua sakit hati ini
Ku tuangkan dalam puisi ini
Isi hati ini
Ku lukiskan dalam tuangan kata kata ini
Dalam doaku,,,
Tuhan,
Kenapa hamba-Mu ini tak bisa
Tak bisa dan tak mampu
Untuk melupakan dan membencinya
Jika dia memang kan kekasih sejatiku
Kapan hal itu kan terjadi ?
Namun jika hal itu tak kau ijinkan
Bantulah aku tuk melupakan
Aku juga ingin bahagia
Bahagia karena bisa melupakanya
Dan menemukan sebuah cerita cinta yang baru
Dengan orang yang lebih mampu
Lebih mampu menyayangiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar