Kau tahu, barangkali kalau kita harus bersimpang jalan
akan ada jembatan di antara ruas-ruasnya.
Dan sungguh aku tak peduli kalau itu hanyalah pucuk-pucuk dahan yang dipotong seadanya,
aku hanya ingin langsung menuju pusat hatimu.
Aku ingin melompatinya,
jauh dan melambung, dan akan langsung mendarat dalam pelukanmu lagi seperti dahulu.
Saat senja masih menjadi milik kita dan burung camar yang kehilangan garis-garis awan.
Agar kau mengetahui kalau aku masih saja mengagumimu. Selalu.
Tapi kau tau?
semua ruas itu bukan seperti ruas akar pohon dalam dahan bumimu.
Bahkan lebih jauh dari dasar hati kita..
Senja kala itu hanya menjadi saksi tentang keriuhan cerita.
Ya,cerita tentang keadaan yg tidak bersimpangan..
Bukan cerita tentang kekaguman
Aahh, ini smua tentang kericuhan perasaan yang tak bisa ditempatkan dalam satu massa.
massaku dan massa mereka.
hmmm,kadang selalu terpikir olehku dengan membiarkan kisah ini bagaimana adanya.
namun rumitku adalah rumit dari segala kerumitan.
ini cerita cinta yang berbeda.
22 des 2012
Shofa Nidapuspita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar