Tidak semua yang Saya tulis adalah Saya, tidak semua yang Kamu baca adalah Kamu

Kamis, 26 Juli 2012

Aku Sedih, Aku Marah, Aku Bingung


Ketika kita telah menyayangi se-seorang dengan se-genap hati dan perasaan kita, apa yang kita harap-kan dari-nya??? Apakah ke-bohong-an masa lalu masih bisa kita tolerir demi yang nama-nya cinta, ketika akal, logika dan perasaan kita tidak bisa men-toleransi-nya?
Kalau bagi-ku satu hal yang ter-penting ketika kita meng-amin-kan sebuah komitmen adalah Ke-jujur-an. Ini ter-amat penting lebih dari apa-pun yang bisa ku-harap-kan dari orang yang ku-cinta-i, karena hanya dengan ini kita bisa saling mem-percaya-i, bisa saling menerima, bisa saling men-dukung, karena sebuah ke-jujur-an akan men-jadi embrio ke-terbuka-an yang aku yakin akan lebih baik ketika kita menyayangi dan di-sayangi.
Meskipun ter-kadang bahkan sering ke-jujur-an sangat-lah menyakit-kan bahkan mungkin lebih kejam dari pedang ber-mata dua, di-mana kita tidak tahu sisi mana yang lebih baik. Tapi aku tetap percaya dan memilih untuk merasakan sakit yang se-sakit-sakit-nya di awal dengan dasar ke-jujur-an, daripada me-rasa-kan sakit yang se-sakit-sakit-nya di akhir ketika semua-nya ter-ungkap
Bagi-ku, masa lalu adalah masa lalu, sebuah cerita panjang dari kisah per-jalan-an kita, anak manusia. kenangan tetap-lah akan men-jadi kenangan, yang jangan sampai men-jadi bumerang bagi diri kita sendiri.
Ketika kita menerawang ke masa depan kita, dan sedang mem-bangun mimpi-mimpi kita, mengejar harapan dan cita-cita kita, ketika kita sedang ber-komit-men untuk men-jalani sebuah hubungan yang semoga ber-ujung pada yang baik, tapi ter-nyata ke-jujur-an yang sangat dan ter-lalu kita harap-kan masih saja belum ter-gapai, dan hubungan masih di-bumbu-i dengan ke-bohong-bohong-an masa lalu yang ter-amat menyakit-kan.
Mengapa kita harus menutupi sebuah ke-buruk-an hanya untuk men-dapat-kan ke-baik-an yang kita ingin-kan padahal ada konsekuensi ter-buruk yang mungkin akan kita dapat-kan ketika ke-buruk-an itu pada akhir-nya ter-buka. Aku tidak pernah menyangka akan mendengar ke-bohong-an demi ke-bohong-an itu lagi. Entah sampai kapan ini akan ber-henti.
I believe the future will be better even when i lost the soul, if i believe my GOD give HIS hand to me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar