Lewat bendera Partai Demokrat, Eti Sumiati berjibaku menyusuri setiap sudut kampung dan desa di tujuh kecamatan dapil III Kabupaten Bogor. Tak ada yang meragukan jaringan sosial ibu satu orang anak ini. Ya, sebagai bidan dan banyak berkiprah diberbagai organisasi, Eti Sunarti berhasil ditasbihkan menjadi caleg perempuan dengan raihan suara terbanyak mencapai 13.870 suara. Bagaimana kiprah Eti sebelum menjadi caleg?
TAK sulit mencari Eti. Ia selalu menghabiskan waktunya di rumah sakit bersalin di jalan raya Sukabumi Bogor yang telah ia bina selama 17 tahun.
Mobil Neo Baleno bernopol F 1513 GP sisa perjuangannya semasa kampanye masih terlihat mulus terpajang di pinggir jalan RS Amanda.
Saat ditemui Radarbogor usai menggelar jam praktek di rumah sakit bersalin miliknya itu, Eti mengaku tengah keranjingan melayani setiap pasiennya yang datang hampir tiap jam.
Padahal kini Eti harus mempersiapkan diri, menghadapi pelantikannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor.
Namun entah mengapa raut wajah bidan cantik ini tak secerah biasanya. Hari-hari Eti Sunarti saat ini tengah diliputi kegalauan. Ia tengah dilema untuk memilih jalannya kedepan. Dalam sehari, Eti menghabiskan empat sampai enam jam melayani pasien di rumah sakitnya. Namun ia sedih jika harus membatasi kegiatannya itu kelak.
”Saya masih ingin membuka praktek. Ini salah satu ungkapan terimakasih saya kepada masyarakat yang telah memilih saya,” tutur Ketua Ikatan Bidan Indonesia(IBI) RT Ciawi itu.
Eti lahir dan besar di Caringin 10 November 43 tahun lalu. Ia lahir ditengah keluarga yang berkecukupan. Urusan akademis, Enam tahun Eti belajar pendidikan dasar di SDN Pasirmuncang. Ia melanjutkan tiga tahun di SLTPN Cigombong. Selepas itu, Eti mengeyam pendidikan di Sekolah Perawat Kesehatan(SPK) Jakarta. Setelah mendapatkan ilmu dasar kebidanan, Eti pun melengkapi gelarnya di Akademi Kebidanan Tasik. Tak puas disitu, Ia pun melanjutkan pendidikannya dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum Kesehatan di Universitas Djuanda.
Untuk dunia politik, Eti sudah merajutnya sejak remaja. Eti memang senang dengan dunia politik lewat pantauannya di berbagai pemberitaan media. Bahkan dalam pemilihan gubernur 2008 lalu, Eti menjadi salah satu anggota Panwascam Caringin.
Disaat yang bersamaan, ia ditawari masuk untuk berpolitik praktis di partai yang didirikan SBY. Ia tak lama berfikir, untuk mengiyakan tawaran tersebut.
Selepas dipastikan menjadi caleg tetap, ia langsung membuka kembali buku register pasiennya untuk datang dan memohon dukungan.
Bukan hanya pasien, ia pun menggedor-gedor organisasi yang ia geluti. Tak mudah bagi Eti meyakinkan kerabat dan teman dekatnya atas pencalonannya itu. Namun, Eti akhirnya berhasil melalui masa sulitnya
http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MzA3ODQ=&click=Mw==
Tidak ada komentar:
Posting Komentar